sumber gambar : tirto.id
HOTS merupakan singkatan dari Higher Order Thinking Skills. Jika diterjemahkan maka berarti “Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi”.
Soal HOTS dapat diartikan sebagai soal yang mampu merangsang kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Tetapi juga mampu berpikir kritis dan kreatif.
Soal dengan istilah-istilah yang sulit dan belum diketahui atau jarang digunakan belum tentu termasuk soal HOTS, jika tidak melibatkan proses menalar.
Karakteristik Soal HOTS
Soal-soal yang disusun secara HOTS memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, meminimalkan aspek mengingat dan memahami;
2. Berbasis permasalahan / kontekstual;
3. Stimulus menarik;
4. Tidak Familiar;
5. Up to date / Kebaruan.
Soal-soal yang disusun secara HOTS memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, meminimalkan aspek mengingat dan memahami;
2. Berbasis permasalahan / kontekstual;
3. Stimulus menarik;
4. Tidak Familiar;
5. Up to date / Kebaruan.
Tahapan Menyusun Soal HOTS
1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal.
3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual;
4. Menulis butir pertanyaan pada kartu soal sesuai dengan kisi-kisi soal.
5. Butir-butir pertanyaan ditulis agar sesuai dengan kaidah penulisan butir soal;
6. Membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban.
1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal.
3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual;
4. Menulis butir pertanyaan pada kartu soal sesuai dengan kisi-kisi soal.
5. Butir-butir pertanyaan ditulis agar sesuai dengan kaidah penulisan butir soal;
6. Membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban.
Tips Membuat Soal HOTS
Beberapa tips yang bisa digunakan dalam menyusun soal:
1. Menggunakan konteks nyata yang mudah dipahami anak.
2. Buat soal yang nyata dan ada dilingkungan anak untuk memudahkan anak dalam memahami konteks soal.
3. Buat pertanyaan berdasarkan bagan atau gambar untuk merangsang anak berpikir kritis, Penggunaan bagan atau gambar dapat merangsang anak untuk berpikir lebih
4. Tanyakan alasan dari jawaban yang telah diberikan, misalnya disajikan sebuah pernyataan, kemudian tanyakan apakah anak setuju atau tidak dengan pernyataan tersebut.
5. Gunakan variasi bentuk soal yang beragam. Variasi soal yang bisa digunakan berupa isian maupun pilihan ganda.
Beberapa tips yang bisa digunakan dalam menyusun soal:
1. Menggunakan konteks nyata yang mudah dipahami anak.
2. Buat soal yang nyata dan ada dilingkungan anak untuk memudahkan anak dalam memahami konteks soal.
3. Buat pertanyaan berdasarkan bagan atau gambar untuk merangsang anak berpikir kritis, Penggunaan bagan atau gambar dapat merangsang anak untuk berpikir lebih
4. Tanyakan alasan dari jawaban yang telah diberikan, misalnya disajikan sebuah pernyataan, kemudian tanyakan apakah anak setuju atau tidak dengan pernyataan tersebut.
5. Gunakan variasi bentuk soal yang beragam. Variasi soal yang bisa digunakan berupa isian maupun pilihan ganda.
Pedoman Penskoran
Dalam konteks penilaian untuk pembelajaran (assesment for learning), guru harus mengolah dan menganalisis setiap jawaban siswa baik yang kurang tepat maupun jawaban lainnya.
Dalam konteks penilaian untuk pembelajaran (assesment for learning), guru harus mengolah dan menganalisis setiap jawaban siswa baik yang kurang tepat maupun jawaban lainnya.
Jawaban yang kurang tepat sekalipun seharusnya diberikan skor yang sesuai
Hal ini sangat membantu guru untuk mengetahui kesulitan siswa (diagnostik) sehingga guru dapat menemukan cara yang efektif untuk memperbaiki proses pembelajaran.