Sistem Penilaian pada SBMPTN 2018 BERUBAH TOTAL


Pada pelaksanaan SBMPTN 2018, sistem penilaian diubah oleh panitia SBMPTN,  tidak lagi menggunakan skor benar +4, salah -1 dan kosong atau tidak dijawab 0.

Dengan methode yang baru ini,  maka unsur nasip akan ikut berperan menentukan lulus tidaknya seseorang.  Mengapa?

Mari kita kupas keputusan panitia pusat SBMPTN 2018.

1. Untuk metode tahap I, tentu siswa tidak takut lagi untuk menjawab soal dengan salah, jika mereka tidak tahu pun mereka bisa menebak salah satu pilihan, dan mungkin saja bisa benar.

Ini akibat dari tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yg salah.

2. Untuk Metode Tahap II, pedoman Penskoran ya menjadi tidak jelas karena skor ditentukan setelah ujian dilakukan, dan menentukan tingkat kesukaran soal bukan melalui model matematika tapi dgn uji validitas dan reliabilitas soal.

Seharusnya Pedoman Penskoran harus jelas sebelum ujian.

3. Masalah soal sulit atau mudah, itu adalah hal yg relatif dan harus diuji dulu soalnya. Seorang siswa bisa saja sulit di geometri tapi mudah di numerik, dan sebaliknya.

Keputusan Panitia SBMPTN mungkin kurang tepat, dan pelaksanaan SBMPTN ini akan menjadi Rawan kecurangan, karena ada celah yg dibuat untuk melakukan kecurangan.

Bagaimana menurut Anda??
Sumber:Darwin Manurung
Pencarian Google