TIPS MENGHINDARI STRES MENGHADAPI UJIAN

Teman-teman yang kini duduk di kelas XII, mungkin saat ini sedang harap-harap cemas. Maklum...., Teman-teman pastinya tengah bersiap-siap buat menghadapi ujian nasional (un). Apalagi, ujian ini sebagai termasuk saah-satu penentu layak atau tidaknya teman-teman melepaskan status sebagai siswa Sekolah Menengan Atas.

Tak berhenti sampai di situ saja, ketika berhasil lulus, teman-sahabat nantinya pula akan berjuang keras agar mampu duduk di bangku Perguruan Tinggi Negeri. Teman-teman bakal dituntut mempersiapkan diri secara maksimal untuk menghadapi seleksi beserta masuk PTN (SBMPTN).

Tips menghindari stres menghadapi ujian

Semua keadaan itu tentunya akan menghasilkan stres teman-teman semakin berat. Tidak hanya teman-sahabat , orang tuamu mungkin pula ikut mencicipi stres sebab sangat mengharapkan anaknya bisa lulus sekolah menggunakan nilai terbaik serta kemudian melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi favorit. Setiap tahun un seakan menjadi semacam momok bagi sebagian akbar siswa yg hendak mengakhiri masa-masanya mengenakan seragam putih abu-abu. Lantas, buat menghadapi semua itu, apa sebaiknya yang kita lakukan?

Selama ini siswa-siswa kelas XII  umumnya telah mulai mempersiapkan diri dengan aneka macam kegiatan untuk menyambut un semenjak memasuki semester pertama tahun ajaran baru. Orang tua pun umumnya telah mulai ketat dalam mengawasi putra-putrinya belajar, dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi. Selain mengikuti banyak sekali pelajaran tambahan di sekolah serta menambah jam belajar di rumah, kelas XII  juga mulai memikirkan buat mengikuti Bimbingan Belajar (Bimbel). Semua upaya tersebut tentunya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan akademis buat menjawab soal-soal diajukan, baik pada un maupun sbmptn.

Ada beberapa hal yang mesti dilakukan setiap siswa kelas XII  ketika menjalani tahun terakhirnya di Sekolah Menengan Atas. 

1. Jangan belajar melulu
Persiapan yg dilakukan peserta didik menjelang un tidak berarti membuat kita meninggalkan sama sekali banyak sekali kegiatan lain yang bekerjasama menggunakan pengembangan potensi diri. Waktu menjalani masa-masa terakhir di SMA,  siswa kelas XII  tak hanya mempunyai kewajiban belajar.
Kita masih mampu menjalani kegiatan lain buat menyebarkan minat dan  talenta, mirip berolahraga, bermain musik, serta sebagainya. Belum lagi, kita juga harus tetap dapat menikmati serta menjalankan aktivitas sosial lainnya menjadi remaja.

Karena itu, peserta didik kelas XII  perlu mengimbangi jadwal belajar menggunakan porsi untuk aktivitas-kegiatan lainnya. Dengan cara begitu, persiapan yang dijalani nantinya tak terlalu membentuk mereka bosan atau stress.

2. Terbuka di orang tua
Aktif berdialog menggunakan orang tua mencari solusi belajar efektif yang mampu diterapkan pada luar jam sekolah. Dengan adanya obrolan, kita mampu memberikan pada orang tua sasaran apa saja yang hendak dicapai dan  aktivitas atau program mirip apa yg bisa kita jalankan sesuai kemampuan dan  ketenangan kita.

3. Pertimbangkan Bimbingan Belajar
Peserta didik akhir Sekolah Menengan Atas mesti mempertimbangkan kesiapannya sebelum memilih jadwal tambahan, seperti kursus ataupun Bimbingan Belajar. Sebab, hal itu telah barang tentu bakal memengaruhi tingkat kepadatan jadwal kita sehari-hari, khusus teman-sahabat pada kota tebing tinggi sekitanya, untuk ini kami rekomendasikan pada rumah belajar o-brain.

Apalagi, untuk remaja yg tinggal pada kota besar , stagnasi lalu lintas telah bisa dipastikan bakal ikut menyita ketika kita ketika pulang ke kawasan Bimbingan Belajar. Situasi semacam itu di akhirnya malah membuat peserta didik semakin stres. Sang sebab itu, terdapat baiknya peserta didik memikirkan acara belajar tambahan yang efisien serta tidak menghasilkan kita terlalu lelah.

4. Motivasi diri
Hal yang tidak kalah penting, siswa kelas XII  pula wajib  menaikkan motivasi pada diri sendiri buat meraih asa di masa depan. Mengingat pulang impian positif yang selama ini diidam-idamkan diyakini dapat menjadi motivasi baru bagi remaja untuk belajar lebih giat. Saat motivasi asal pada diri itu telah semakin tinggi, mengikuti belajar tambahan tidak lagi diklaim beban, tetapi justru sebagai satu aktivitas yang menyenangkan.
 
Diedit seperlunya berasal: republika.Co.Id
Pencarian Google